Kiriman salahsatu alumni SMA Negeri 1 Parongpong
Lulus SMA adalah satu hal
yang menyenangkan, namun di satu sisi yang lain banyak yang kebingungan dengan
pilihan setelah lulus SMA, antara bekerja, kuliah bahkan menikah. ketika lulus
dari SMAN 1 Parongpong. Kebanyakan teman seangkatan saya memilih untuk bekerja,
saya memilih melanjutkan kuliah, kebetulan orang tua saya setuju dan syukurlah
saya diterima di salah satu kampus negeri sehingga dalam membayar biaya kuliah
tiap semesternya tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah juga.
Banyak yang berpikir kuliah
setelah lulus SMA berarti memperpanjang ketergantungan terhadap orang tua,
menunda kemandirian sehingga bekerja secepat mungkin dirasa lebih baik. Tapi
sesungguhnya saya merasa baik kuliah maupun bekerja ada keuntungannya
tersendiri, berikut saya rangkum keuntungan kuliah tersebut, untuk mengikis
keraguan terhadap melanjutkan hubungan dengan
mantan kuliah :
·
Kuliah tidak
sepadat sekolah.
Biasanya
di sekolah kita akan melahap empat sampai lima mata pelajaran per hari, kecuali
hari jumat yang hanya dua sampai tiga pelajaran, kalau dirata-ratakan seminggu
berarti sekitar 33 jam waktu yang kita habiskan di sekolah, belum termasuk
waktu kita untuk mengerjakan PR, pemantapan bagi siswa kelas XII, les tambahan
di lembaga bimbingan belajar bagi yang mengikuti dan kegiatan ekstrakurikuler. Total
liburan dalam setahun pun hanya satu setengah bulan (Libur awal tahun, tengah
tahun dan lebaran)
Biasanya
mahasiswa dalam satu semester menjalani kuliah 20 SKS, satu SKS adalah 50
menit, sehingga dalam seminggu hanya sekitar 16-17 jam waktu yang dihabiskan
untuk kuliah, liburan kuliah dalam setahun total 3-4 bulan tergantung kampus, dengan
waktu kuliah yang lebih renggang dan waktu libur yang panjang tentu bisa
dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan termasuk bekerja sampingan dan semester
padat (salah satu cara untuk lulus kuliah lebih cepat dari waktu normal).
Terlihat
renggang memang, ciyeee jadi pengen cepet-cepet lulus SMA ya? ^_^
tapi perlu diingat manajemen waktu yang baik sangatlah dibutuhkan dalam
kuliah supaya dapat memanfaatkan waktu-waktu senggang tersebut, karena bentuk
tugas saat kuliah biasanya lebih berat, misalnya menyusun laporan atau tugas
observasi untuk pergi ke suatu tempat. Jadwal kuliah juga tidak berurutan
seperti sekolah, bisa saja dalam seminggu kamu hanya kuliah 3 hari dan libur 4
hari, tapi saat kuliah pada hari-hari tersebut tersebut sangat padat dari pagi
sampai sore hari, dan bisa saja kuliah dari hari senin-jumat tanpa ada hari
libur, tapi dalam sehari hanya 2 sampai 4 jam kuliah, biasanya hal ini jadi
masalah adaptasi bagi mahasiswa baru, tapi lama-kelamaan kalian yang kuliah
akan bersyukur karena kuliah tetap saja lebih renggang dari SMA.
Oh
iya! kamu juga diberikan kebebasan untuk memilih cara belajar ketika kuliah,
karena dosen hanya memberikan pancingan untuk kamu belajar, total ilmu yang
didapat dari perkuliahan saja hanya 30-40% sisanya kamu dituntut belajar
mandiri, dari mulai membaca, mencari referensi sampai sharing ilmu dari kakak
tingkat saat nongkrong di warung kopi, asyik kan dikasih kebebasan belajar? meskipun tetep saja harus belajar lebih keras dari SMA.
·
Cara berpikir
Kuliah
membentuk cara berpikir yang berbeda dari pekerja kasar, Misalkan pada perbedaan
tukang servis barang elektronik yang tidak kuliah dan seorang sarjana teknik
elektro ,pada praktikum kuliah elektronika materi yang diajarkan sebenarnya
hampir sama dengan pelatihan tukang servis, namun tukang servis hanya
berpikir untuk memperbaiki alat-alat yang rusak, sementara sarjana
pada saat bekerja akan dihadapkan pada pikiran untuk mengembangkan,
misal : perubahan layar tabung menjadi LCD yang lebih praktis, bagaimana supaya
komponen-komponen yang ada pada handphone semakin kecil tapi semakin canggih
fungsinya, bagaimana membuat lampu hemat energi yang mengonsumsi tenaga listrik
lebih kecil tapi menghasilkan cahaya lebih terang. Para calon-calon guru yang
kuliah di jurusan Pendidikan juga tidak hanya sekedar belajar mata pelajaran di
jurusannya buat diajarkan kembali, tapi juga lebih dalam belajar bagaimana cara
memanajemen kelas, pendekatan-pendekatan pembelajaran yang membantu siswa
menguasai materi, ilmu Psikologi Pendidikan dan media-media pembelajaran yang
nantinya berguna buat menciptakan suasana nyaman saat belajar. Seru ya?
Denger-denger sih hal-hal seperti itu lah yang kelak membuat seorang sarjana
lebih dihargai di dunia kerja hehehe :)
·
Menyalurkan
hobi sekaligus mendapatkan banyak pelajaran dan prestasi di luar perkuliahan
melalui Organisasi
Menyalurkan
hobi tentunya akan mengasikan dengan menguasai ilmunya, misal dengan cara
memasuki jurusan-jurusan yang kamu minati, yang suka memasak kuliah di jurusan
Tata Boga atau Katering, yang suka dengan otomotif bisa kuliah di Teknik Mesin.
Tapi bagaimana kalau karena satu atau lain hal kamu kuliah di jurusan yang
bukan minat kamu? Misal minat kamu itu olahraga tapi kamu kuliah di jurusan
Ekonomi? jangan khawatir! Perguruan Tinggi tidak seperti sekolah, biasanya
Perguruan Tinggi terutama kampus negeri memiliki banyak sekali organisasi
seperti ekskul yang disebut UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), tidak
tanggung-tanggung, jumlahnya puluhan, UPI saja mempunyai enam puluhan UKM
(kalau belum bertambah) di UKM lah kamu menyalurkan hobi kamu dan mendapat ilmu
organisasi, bahkan menunjang cita-cita, misal yang ingin menjadi bagian TNI
setelah lulus kuliah dapat bergabung dengan Resimen Mahasiswa supaya terbiasa
dengan budaya Militer.
keorganisasian
di dunia perkuliahan lebih luas lingkupnya ketimbang saat sekolah, di sekolah kamu masih sangat
dibimbing guru dalam menjalankan organisasi, sikap ‘baper’ karena hal kecil pun
tidak jarang berpengaruh besar terhadap organisasi, sementara saat kuliah
memasuki sebuah UKM dan aktif di dalamnya tidaklah mudah, ambil contoh untuk
menjadi anggota Himpunan jurusan kamu saja kamu harus mengikuti serangkaian
alur pengaderan sekitar sebulan (baca : ospek jurusan) masuk Badan Eksektif
Mahasiswa tidak mungkin tanpa Indeks Prestasi dibawah 3,00, di Pecinta Alam
kamu diharuskan terlebih dahulu mengikuti Pendidikan Dasar 7-12 hari di alam
bebas! Atau menjadi anggota UKM Robotika di salah satu kampus yang diharuskan
mengikuti tahap-tahap pendidikan berbulan-bulan yang kadang-kadang diadakan
pada malam hari atau week end, jika tidak mengikuti salah satu saja kamu tidak
dapat menjadi anggota UKM Robotika tersebut!
Tidak
heran biasanya tercetak anggota-anggota organisasi yang loyal karena hasil
Pendidikan yang susah diraih tersebut, sehingga biasanya tertanam di diri
mereka untuk membesarkan nama organisasi yang mereka pilih tersebut dengan
memenangkan lomba atau membuat proker yang skalanya besar seperti seminar
nasional dan menyelenggarakan lomba tingkat nasional. Setiap prestasi-prestasi
yang kamu dapat pun akan mendapatkan ganjaran yang tidak tanggung-tanggung,
kepercayaan dari Universitas untuk selalu menyetujui dan mendanai setiap proker
organisasi, dana yang diberikan oleh Universitas pada organisasi mahasiswa
terutama organisasi-organisasi yang berprestasi tidak tanggung-tanggung lho, tetep aja musti ngedanus ada sebuah organisasi di
suatu kampus ternama di Jogja yang diguyur ratusan juta untuk mengikuti lomba
mobil hemat energi.
Sudah
tidak terhitung mahasiswa-mahasiswa yang diberangkatkan keluar daerah bahkan
keluar negeri atau mendapat pekerjaan sebelum lulus karena prestasinya baik di
akademik maupun organisasi, teman saya baru saja ke Lombok karena kontribusinya
atas Program Hibah Bina Desa (PHBD) yang difasilitasi oleh organisasi yang ia
ikuti, ada juga teman-teman saya yang tergabung dalam suatu organisasi
diberangkatkan ke Malaysia sebagai perwakilan Indonesia dalam suatu acara. Ngiler
gak buat jadi mahasiswa yang aktif kuliah dan organisasi? :)
Mungkin seperti itulah gambaran dari saya akan ‘nikmatnya’ jadi mahasiswa
ketimbang setelah lulus SMA, karena ilmu yang didapat baik di dalam maupun di
luar perkuliahan insya Allah berkah, sesuai pepatah “Tuntutlah ilmu sampai ke
liang lahat” juga pengaruh terhadap cara berpikir, hobi-hobi yang tersalurkan,
prestasi-prestasi yang tercapai, kontribusi pada masyarakat mungkin tidak akan
didapat ketika kamu lulus SMA sibuk bekerja delapan sampai sepuluh jam dalam
sehari dengan libur hanya di hari minggu, belum lagi lembur yang akan menyita
banyak waktumu dari keluarga dan kekasih yang disayangi. Ayo kuliah!
Catatan :
*Tulisan ini tidak bermaksud
menyinggung mereka yang merasa tidak mampu untuk kuliah karena alasan biaya,
masalah biaya pasti ada solusinya! Berjuanglah karena beasiswa bertebaran,
raihlah! Pemerintah juga telah memfasilitasi dengan bidik misi. Karena yang
kamu butuhkan dalam kuliah hanya kemauan untuk berusaha!
Terimakasih atas tulisannya Kak. Sangat berbobot.
Semoga bermanfaat bagi kita semua yaaaa.
Ayo bagi kalian yang ingin berbagi pengalamannya bisa dikontak langsung ke facebook yaa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar