Jumat, 05 Februari 2016

Tulisan Motivasi : Jangan Takut Kuliah Sesudah Lulus SMA

Kiriman salahsatu alumni SMA Negeri 1 Parongpong




Lulus SMA adalah satu hal yang menyenangkan, namun di satu sisi yang lain banyak yang kebingungan dengan pilihan setelah lulus SMA, antara bekerja, kuliah bahkan menikah. ketika lulus dari SMAN 1 Parongpong. Kebanyakan teman seangkatan saya memilih untuk bekerja, saya memilih melanjutkan kuliah, kebetulan orang tua saya setuju dan syukurlah saya diterima di salah satu kampus negeri sehingga dalam membayar biaya kuliah tiap semesternya tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah juga.

Banyak yang berpikir kuliah setelah lulus SMA berarti memperpanjang ketergantungan terhadap orang tua, menunda kemandirian sehingga bekerja secepat mungkin dirasa lebih baik. Tapi sesungguhnya saya merasa baik kuliah maupun bekerja ada keuntungannya tersendiri, berikut saya rangkum keuntungan kuliah tersebut, untuk mengikis keraguan terhadap melanjutkan hubungan dengan mantan kuliah :

·         Kuliah tidak sepadat sekolah.
Biasanya di sekolah kita akan melahap empat sampai lima mata pelajaran per hari, kecuali hari jumat yang hanya dua sampai tiga pelajaran, kalau dirata-ratakan seminggu berarti sekitar 33 jam waktu yang kita habiskan di sekolah, belum termasuk waktu kita untuk mengerjakan PR, pemantapan bagi siswa kelas XII, les tambahan di lembaga bimbingan belajar bagi yang mengikuti dan kegiatan ekstrakurikuler. Total liburan dalam setahun pun hanya satu setengah bulan (Libur awal tahun, tengah tahun dan lebaran)
Biasanya mahasiswa dalam satu semester menjalani kuliah 20 SKS, satu SKS adalah 50 menit, sehingga dalam seminggu hanya sekitar 16-17 jam waktu yang dihabiskan untuk kuliah, liburan kuliah dalam setahun total 3-4 bulan tergantung kampus, dengan waktu kuliah yang lebih renggang dan waktu libur yang panjang tentu bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan termasuk bekerja sampingan dan semester padat (salah satu cara untuk lulus kuliah lebih cepat dari waktu normal).
Terlihat renggang memang, ciyeee jadi pengen cepet-cepet lulus SMA ya? ^_^ tapi perlu diingat manajemen waktu yang baik sangatlah dibutuhkan dalam kuliah supaya dapat memanfaatkan waktu-waktu senggang tersebut, karena bentuk tugas saat kuliah biasanya lebih berat, misalnya menyusun laporan atau tugas observasi untuk pergi ke suatu tempat. Jadwal kuliah juga tidak berurutan seperti sekolah, bisa saja dalam seminggu kamu hanya kuliah 3 hari dan libur 4 hari, tapi saat kuliah pada hari-hari tersebut tersebut sangat padat dari pagi sampai sore hari, dan bisa saja kuliah dari hari senin-jumat tanpa ada hari libur, tapi dalam sehari hanya 2 sampai 4 jam kuliah, biasanya hal ini jadi masalah adaptasi bagi mahasiswa baru, tapi lama-kelamaan kalian yang kuliah akan bersyukur karena kuliah tetap saja lebih renggang dari SMA.
Oh iya! kamu juga diberikan kebebasan untuk memilih cara belajar ketika kuliah, karena dosen hanya memberikan pancingan untuk kamu belajar, total ilmu yang didapat dari perkuliahan saja hanya 30-40% sisanya kamu dituntut belajar mandiri, dari mulai membaca, mencari referensi sampai sharing ilmu dari kakak tingkat saat nongkrong di warung kopi, asyik kan dikasih kebebasan belajar?  meskipun tetep saja harus belajar lebih keras dari SMA.

·         Cara berpikir
Kuliah membentuk cara berpikir yang berbeda dari pekerja kasar, Misalkan pada perbedaan tukang servis barang elektronik yang tidak kuliah dan seorang sarjana teknik elektro ,pada praktikum kuliah elektronika materi yang diajarkan sebenarnya hampir sama dengan pelatihan tukang servis, namun tukang servis hanya berpikir untuk memperbaiki alat-alat yang rusak, sementara sarjana pada saat bekerja akan dihadapkan pada pikiran untuk mengembangkan, misal : perubahan layar tabung menjadi LCD yang lebih praktis, bagaimana supaya komponen-komponen yang ada pada handphone semakin kecil tapi semakin canggih fungsinya, bagaimana membuat lampu hemat energi yang mengonsumsi tenaga listrik lebih kecil tapi menghasilkan cahaya lebih terang. Para calon-calon guru yang kuliah di jurusan Pendidikan juga tidak hanya sekedar belajar mata pelajaran di jurusannya buat diajarkan kembali, tapi juga lebih dalam belajar bagaimana cara memanajemen kelas, pendekatan-pendekatan pembelajaran yang membantu siswa menguasai materi, ilmu Psikologi Pendidikan dan media-media pembelajaran yang nantinya berguna buat menciptakan suasana nyaman saat belajar. Seru ya? Denger-denger sih hal-hal seperti itu lah yang kelak membuat seorang sarjana lebih dihargai di dunia kerja hehehe :)
  
·         Menyalurkan hobi sekaligus mendapatkan banyak pelajaran dan prestasi di luar perkuliahan melalui Organisasi
Menyalurkan hobi tentunya akan mengasikan dengan menguasai ilmunya, misal dengan cara memasuki jurusan-jurusan yang kamu minati, yang suka memasak kuliah di jurusan Tata Boga atau Katering, yang suka dengan otomotif bisa kuliah di Teknik Mesin. Tapi bagaimana kalau karena satu atau lain hal kamu kuliah di jurusan yang bukan minat kamu? Misal minat kamu itu olahraga tapi kamu kuliah di jurusan Ekonomi? jangan khawatir! Perguruan Tinggi tidak seperti sekolah, biasanya Perguruan Tinggi terutama kampus negeri memiliki banyak sekali organisasi seperti ekskul yang disebut UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), tidak tanggung-tanggung, jumlahnya puluhan, UPI saja mempunyai enam puluhan UKM (kalau belum bertambah) di UKM lah kamu menyalurkan hobi kamu dan mendapat ilmu organisasi, bahkan menunjang cita-cita, misal yang ingin menjadi bagian TNI setelah lulus kuliah dapat bergabung dengan Resimen Mahasiswa supaya terbiasa dengan budaya Militer.
keorganisasian di dunia perkuliahan lebih luas lingkupnya ketimbang saat sekolah, di sekolah kamu masih sangat dibimbing guru dalam menjalankan organisasi, sikap ‘baper’ karena hal kecil pun tidak jarang berpengaruh besar terhadap organisasi, sementara saat kuliah memasuki sebuah UKM dan aktif di dalamnya tidaklah mudah, ambil contoh untuk menjadi anggota Himpunan jurusan kamu saja kamu harus mengikuti serangkaian alur pengaderan sekitar sebulan (baca : ospek jurusan) masuk Badan Eksektif Mahasiswa tidak mungkin tanpa Indeks Prestasi dibawah 3,00, di Pecinta Alam kamu diharuskan terlebih dahulu mengikuti Pendidikan Dasar 7-12 hari di alam bebas! Atau menjadi anggota UKM Robotika di salah satu kampus yang diharuskan mengikuti tahap-tahap pendidikan berbulan-bulan yang kadang-kadang diadakan pada malam hari atau week end, jika tidak mengikuti salah satu saja kamu tidak dapat menjadi anggota UKM Robotika tersebut!
 Tidak heran biasanya tercetak anggota-anggota organisasi yang loyal karena hasil Pendidikan yang susah diraih tersebut, sehingga biasanya tertanam di diri mereka untuk membesarkan nama organisasi yang mereka pilih tersebut dengan memenangkan lomba atau membuat proker yang skalanya besar seperti seminar nasional dan menyelenggarakan lomba tingkat nasional. Setiap prestasi-prestasi yang kamu dapat pun akan mendapatkan ganjaran yang tidak tanggung-tanggung, kepercayaan dari Universitas untuk selalu menyetujui dan mendanai setiap proker organisasi, dana yang diberikan oleh Universitas pada organisasi mahasiswa terutama organisasi-organisasi yang berprestasi tidak tanggung-tanggung lho, tetep aja musti ngedanus ada sebuah organisasi di suatu kampus ternama di Jogja yang diguyur ratusan juta untuk mengikuti lomba mobil hemat energi.
Sudah tidak terhitung mahasiswa-mahasiswa yang diberangkatkan keluar daerah bahkan keluar negeri atau mendapat pekerjaan sebelum lulus karena prestasinya baik di akademik maupun organisasi, teman saya baru saja ke Lombok karena kontribusinya atas Program Hibah Bina Desa (PHBD) yang difasilitasi oleh organisasi yang ia ikuti, ada juga teman-teman saya yang tergabung dalam suatu organisasi diberangkatkan ke Malaysia sebagai perwakilan Indonesia dalam suatu acara. Ngiler gak buat jadi mahasiswa yang aktif kuliah dan organisasi? :)

          Mungkin seperti itulah gambaran dari saya akan ‘nikmatnya’ jadi mahasiswa ketimbang setelah lulus SMA, karena ilmu yang didapat baik di dalam maupun di luar perkuliahan insya Allah berkah, sesuai pepatah “Tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat” juga pengaruh terhadap cara berpikir, hobi-hobi yang tersalurkan, prestasi-prestasi yang tercapai, kontribusi pada masyarakat mungkin tidak akan didapat ketika kamu lulus SMA sibuk bekerja delapan sampai sepuluh jam dalam sehari dengan libur hanya di hari minggu, belum lagi lembur yang akan menyita banyak waktumu dari keluarga dan kekasih yang disayangi. Ayo kuliah!

Catatan :
*Tulisan ini tidak bermaksud menyinggung mereka yang merasa tidak mampu untuk kuliah karena alasan biaya, masalah biaya pasti ada solusinya! Berjuanglah karena beasiswa bertebaran, raihlah! Pemerintah juga telah memfasilitasi dengan bidik misi. Karena yang kamu butuhkan dalam kuliah hanya kemauan untuk berusaha!

Terimakasih atas tulisannya Kak. Sangat berbobot.
Semoga bermanfaat bagi kita semua yaaaa.
Ayo bagi kalian yang ingin berbagi pengalamannya bisa dikontak langsung ke facebook yaa..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar